Sejarah Perkembangan Akuntansi
Sejarah Perkembangan Akuntansi
Seiring berjalannya waktu, akuntansi mulai diakui sebagai disiplin ilmu tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh akuntansi semakin terasa di dunia barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan praktek nasional yang melekat erat dengan hukum dan aturan profesional.
Dari sistem ini, pembukuan dan laporan keuangan dapat tersusun secara sistematis dan terpadu karena dapat menggambarkan laba, rugi, kekayaan, serta hak milik perusahaan.
Selanjutnya, sistem akuntansi diberi nama sesuai dengan nama orang yang mengembangkannya atau dari nama negara masing-masing. Seperti misalnya, Sistem Anglo Saxon di Amerika Serikat dan Inggris serta Sistem Kontinental di Belanda.
Saat ini, sistem akuntansi yang paling banyak digunakan adalah Anglo Saxon. Ini disebabkan karena Anglo Saxon dapat mencatat berbagai macam transaksi secara lebih mudah. Di samping itu, sistem Anglo Saxon melakukan pembukuan yang terdapat dalam satu bagian akuntansi. Sedangkan sistem lain justru memisahkan antara pembukuan dengan akuntansi.
Cara tentang membuat catatan keuangan, transaksi dagang, sudah lahir sejak zaman mesir kuno. Catatan tentang keuangan itu ditulis pada papyrus Perkembangan pemerintahan, perekonomian dan perdagangan mendorong perkembangan system dan teknik pencatatan keuangan. Pada akhir abad XV Lucas Paciolo seorang Vanesa menulis buku berjudul “ Summa Arithmatica “. Geonitria propocion et propotionalita, yang di terbitkan pada tahun 1494. Buku ini membuat beberapa bagian tentang akuntansi bagi para pengusaha.
System Lucas Paciolo ini kemudian dikembangkan oleh penulis – penulis baru, terutama di Eropa. Kemajuan teknologi dan perkembangan perekonomian, industry dan perdagangan mempercepat perkembangan system dan teknik akuntansi, terutama di Amerika Serikat. Penyelenggaraan akuntansi zaman modern seiring dengan perkembangan teknologi canggih komputer. Perkembangan akuntansi di Indonesia diawali dengan memakai system Eropa (Sistem continental) yang dikenal sebagai tata buku (bekhouden).
Perekonomian perindustrian dan perdagangan di Indonesia berkembang. Kerja sama dengan (joint venture) dalam industry dan perdagangan semakin bertambah pesat. Semua ini menuntur digunakan system akuntansi (Sistem Amerika). Di Indonesia kedua system tersebut berlaku. Pada tahun 1971 Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) memutuskan agar digunakan suatu system, yaitu akuntansi, dan menerapkan prinsip – prinsip akuntansi Indonesia (PAI).
Sejarah Akuntansi di Indonesia
Di tahun 1947, Indonesia hanya memiliki seorang akuntan yang berkebangsaan Indonesia yakni Prof. Dr. Abutari.
Setelah itu, akuntansi di Indonesia terus berkembang dengan menerapkan PSAK (Pedoman Standar Akuntansi Keuangan).
PSAK ini digunakan untuk menyesuaikan dengan kondisi global, peningkatan transparansi laporan keuangan, serta peningkatan kualitas laporan keuangan di Indonesia.
Sekarang akuntansi di Indonesia sudah berkembang dengan sangat pesat.
Pendidikan untuk akuntansi pun bisa Anda temukan dengan sangat mudah di berbagai perguruan tinggi di Indonesia ataupun SMK.
Dengan adanya jurusan akuntansi yang tersedia, maka diharapkan jumlah akuntan profesional di Indonesia dapat seimbang dengan kebutuhan perusahaan yang semakin berkembang juga.
Pada zaman penjajahan Belanda, perusahaan di Indonesia menggunakan sistem Kontinental atau tata buku yang digagas oleh Luca Pacioli. Meskipun sama-sama berasal dari pembukuan berpasangan, tetapi akuntansi berbeda dengan tata buku.
Setelah tahun 1960, akuntansi cara Amerika (Anglo Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Seiring berjalannya waktu, akhirnya sistem pembukuan di Indonesia pun berganti dari Kontinental menjadi Anglo Saxon.
1) Pada tahun 1957, peristiwa konfrontasi Irian Barat yang melibatkan Indonesia dan Belanda, sehingga berakibat pada seluruh pelajar yang berada di Belanda ditarik dan melanjutkan studinya di berbagai negara. Salah satunya adalah Amerika.
2) Penanaman Modal Asing (PMA) memberikan dampak positif terhadap perkembangan akuntansi, khususnya sistem akuntansi Anglo Saxon.
Pada perkembangan berikutnya, akuntansi di Indonesia menerapkan Pedoman Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) sebagai upaya penyesuaian terhadap kondisi global, peningkatan transparansi laporan keuangan, dan peningkatan kualitas laporan keuangan di Indonesia.
Nah, itu tadi sejarah munculnya akuntansi baik di dunia dan Indonesia. Sekarang, sudah nggak penasaran, kan? Kalau teman-teman mau cari tahu seputar materi lain, yuk belajar di ruang belajar akuntansi.
Komentar
Posting Komentar